Dikisahkan ada seorang pengendara
mobil yang sedang melewati sebuah jalan di malam hari tiba – tiba ada seseorang
yang melepari mobilnya dengan batu. Dengan perasaaan marah dan jengkel si
pengendara mobil itu turun dari mobil itu dan dilihatya seorang anak kecil yang
sedang memegang batu, ya... anak itu lah yang melempari batu ke mobil tersebut.
Si pengendara bertanya kepada anak itu, “Mengapa kamu melempari mobilku dengan
batu?”. Jawab anak itu, “Pak, sejak tadi saya berteriak dan meminta mobil –
mobil yang lewat untuk berhenti tetapi tak satu pun mobil itu berhenti. Maka
dari itu saya harus melepar batu agar
ada mobil yang berhenti dan menolong adik
saya yang tertabrak.” Akhirnya mulailah banyak orang berdatangan untuk menolong
adik yang tertabrak itu.
Dari kisah ini kita belajar untuk mau
membantu
orang lain sebelum ada lemparang batu yang mengenai kehidupan kita.
Lemparang batu itu bisa berupa masalah – masalah yang datang dalam hidup kita,
kegagalan – kegagalan dalam usaha, bahkan musibah yang tidak bisa kita
hindarkan. Selagi kondisi kita masih prima mari kita membantu sesama kita yang
membutuhkan.
Membantu sesama bukanlah hal yang
sult dan mustahil, bahkan disaat kita tak memiliki apapun. Punyailah niat kepedulian dan
hati untuk sesama maka apapun itu bisa menjadi karya yang berdampak bagi orang
disekitar kita.